Minggu, 13 April 2014

metode ilmiah

1.     Definisi

Metode ilmiah merupakan suatu prosedur atau urutan langkah yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah.
Metode ilmiah juga dapat didefinisikan sebagai cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran (Almadk ,1939).

Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah (science project).

Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. (wikipedia)

2.     Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah

1. Untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.

2. Untuk mengorganisasikan fakta

3. Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.

4. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.

5. Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.

3.     Sikap ilmiah
Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada. Sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :
1)    Sikap Ingin Tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2)    Sikap Kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk dibanding-banding kelebihan -kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3)    Sikap Obyektif
Sikap objektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
4)    Sikap Ingin Menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5)    Sikap Menghargai Karya Orang Lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.
6)    Sikap Tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7)    Sikap Terbuka
Sikap terbuka ini terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai. 
4.     Langkah – langkah penulisan ilmiah
1.     Masalah
Menentukan Masalah/topik
yaitu dengan dengan cara memilih secara teliti panduan pertanyaan :
Apakah masalah berguna dan cukup penting di persoalkan
Apakah membahas masalah ini akan menghasilkan sesuatu yang baru/konkrit
Apakah masalah yang ditulis menarik perhatian dan minat penulis
Apakah masalah yang dibahas cukup terbatas (tidak terlalu luas) agar dalam pengumpulan data informasi dan fakta yang spesifik
Jika terlalu luas maka tidak akan terarah dan pembahasan menjadi dangkal
Apakah untuk pembahasan tersedia dat, hal ini memungkinkan pelaksaan tindakan untuk pememcahan masalahanya
Pembahasan perlu data dan kepustakaan yang cukup
Apakah masalah yang ada dapat dipecahkan dengan fasilitas yang ada dan memapuan penulis.
Ø 4 hal yag harus dipenuhi agar masalah dapat dipilih
1.  Sesuai dengan minat peneliti
Minat : Tekun, tidak putus asa bila ada kendala
Tidak minat : tidak bergairah, hasil menjadi kurang baik bahkan gagal
Berkaitan dengan keahlian
Secara etis di persyaratan penulisan karya ilmiah harus sesuai dengan bidang keahlian → lebih baik dan dapat dipertanggung jawabkan
2. Dapat Dilaksanakan
Kemampuan peneliti → Penguasaan teori dan menguasai metode pemecahanan masalahnya
Waktu yang cukup → bila waktu tidak cukup maka karya ilmiah tidak selesai
Tenaga untuk melaksanaka :
* Membuat Proposal
* Mengumpulkan Data
*Mengolah Data
* Membuat Pembahasan
Dana yang tersedia
3.  Tersedia Faktor Pendukung
Data Tersedia
ada izin dari yang berwenang
4.  Hasil Penelitian yang bermanfaat
Bagi perkembangan ilmu pengetahuan
masyarakat pada umumnya
Sumber Masalah  Pengalaman dan pengamatan pribadi
1.     Pengalaman orang lain
Publikasi media cetak (buku, artikel, koran dll)
Kuliah, ceramah, seminar dll.
2.     Pengungkapan pengalaman dengan orang lain melalui wawancara
           Merumuskan Judul, mencakup:
o   Rancangan atau desain penelitian
o   Objek yang diteliti
o   Subjek yang diteliti
o   Lokasi
o   Waktu

Ø Penelusuran Pustaka/Studi Kepustakaan
Sumber informasi :
Tulisan : buku, majalah/jurnal
Person : wawancara dengan orang ahli yang kompeten
Tempat : museum, laboratorium

Sumber informasi tersebut dapat diperoleh dengan:
Secara Primer : buku, penelitian, wawancara dengan ahli
Secara Sekunder : terjemahan, rangkuman
Secara Tersier : petunjuk untuk sumber primer dan sekunder (contoh: kamus)

Penyajian Karya Ilmiah
Tepat, konsisten dan lengkapnya deskripsi data
Kemampuan deskripsi data
Tepat, konsisten dan lengkapnya analisa data
Tepat dan lengkapnya kesimpulan setiap satuan dan keseluruhan analisa data
Tepat dan jelasnya kesimpulan menjawab masalah penelitian/tujuan penulisan karya tulis : hipotesis yang diajukan
Tepat dan mengena implikasi yang dikemukakan serta saran yang diberikan
Tertata segala sesuatu, sifat penanganan penulisan yang bersungguh-sungguh
Contoh Karya Tulis Ilmiah
Laporan Penelitian
Kunci dari laporan penelitian menurut Indra budi
0.                  Introduction
1.                  Rumusan masalah, literatur dan hipotesa
2.                  Methods
Sampling, desain dan prosedur serta pengukuran
3.                  Result
Statement of result tabel, figure
4.                  Conclusion, abstrack dan reference

ada beberapa jenis penyajian laporan penelitian diantaranya yaitu :
Menurut Edward P.J. Corbett bentuk penyajian laporan resmi yaitu :
1.                  Surat Penyerahan
2.                  Halaman Judul
3.                  Daftar isi
4.                  Daftar Ilustrasi, bagan dan grafik
5.                  Sari Laporan (abstrak)
6.                  Pengantar Laporan
7.                  Batang Tubuh Laporan
8.                  Daftar Kesimpulan
9.                  Daftar Saran
10.              Lampiran-lampiran
11.              Daftar Bacaan/acuan
12.              Indeks
Menurut Slamet Suseno (Teknik Penulisan Ilmiah Populer) dalam penulisan laporan penelitian sebagai berikut :
0.                  Judul
1.                  Abstrak/sari
2.                  Pendahuluan
3.                  Tubuh Utama (bahan metode penelitian, uraian pelaksanaan)
4.                  Penutup utama (hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan saran ucapan terima kasih)
5.                  Referensi atau acuan
Format Umum Penulisan KTI
Bagian Permulaan
Halaman Sampul
Judul
Jenis laporan (KTI, skripsi, tesis, disertasi)
Nama, NIM Mahasiswa
Lambang Institusi
Nama Lengkap Universitas
Halaman logo
Halaman Judul (sama dengan halaman sampul)
Penulisan judul jika lebih dari 1 baris maka ditulis seperti piramida terbalik
Halaman Persetujuan
Persetujuan Pembimbing
Pengesahan untuk para penguji
Kata Pengantar
Ucapan Terimakasih
Abstrak
Daftar Isi
Daftar tabel, gambar dan lampiran
Bagian Isi
Pendahuluan
Latar belakang pengambilan topik
Perumusan masalah
Tujuan
*Umum
*Khusus
Manfaat Penelitian
Kerangka Teori/Tinjauan Pustaka
Kerangka Konsep
Diagram kerangka konsep
Hipotesa
Defenisi operasional
Metodologi Penelitian
Rancangan/desain penelitian
Populasi
Pengambilan sampel
Cara pengolahan data
Hasil Penelitian
Penguraian hasil penelitian
Pembahasan
Mebahas hasil penelelitian berdasarkan tinjauan kepustakaan yang telah dibuat
Kesimpulan
Saran

Adapun tahapan dalam karya tulis ilmiah adalah (a) tahap persiapan, (b) tahap penulisan dan (c) tahap penyuntingan.
A. Tahap Persiapan
Di dalam tahap ini ada beberapa tahap yaitu :
Menemukan masalah atau mengajukan masalah yang akan dibahas dalam penelitian (didukung oleh latar belakang, identifikasi masalah, batasan, dan rumusan masalah).
 Dalam pemilihan masalah/topik juga mempertimbangkan beberapa hal :
·         Harus topik yang paling menarik perhatian.
·         Terpusat pada segi lingkup yang sempit dan terbatas.
·         Memiliki data dan fakta yang obyektif.
·         Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya, meskipun serba sedikit.
·         Harus memiliki sumber acuan / bahan kepustakaan yang dijadikan referensi.
Dalam pembatasan topik/penentuan judul harus memperhatikan beberapa hal berikut :
·         Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah.
·         Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah / setelah penulisan karya ilmiah selesai. Penentuan judul karya ilmiah : pertanyaan yang mengandung unsur 4W+1H yaitu What (apa), Why (mengapa), When (kapan), Where (dimana) dan How (bagaimana).
Mengembangkan kerangka pemikiran yang berupa kajian teoritis
Mengajukan hipotesis atau jawaban atau dugaan sementara atas penelitian yang akan dilakukan.
Metodologi (mencakup berbagai teknik yang dilakukan dalam pengambilan data, teknik pengukuran, dan teknik analisis data)
Adapun Tahap Pengumpulan data :
·         Pencarian keterangan dari bahan bacaan / referensi.
·         Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah.
·         Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti. Percobaan di laboratorium/ pengujian di lapangan.
B. Tahap Penulisan
Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.
C. Tahap Penyuntingan
Tahap penyuntingan dilakukan setelah proses penulisan dianggap selesai. Tahap penyuntingan ini bertujuan untuk :
Melengkapi yang kurang.
Membuang yang kurang relevan.
Menghindari penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih (overlapping).
Menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam penulisan dan pemilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun penerapan kaidah ejaan.
Di samping itu penyajian juga merupakan tahapan penyuntingan. Teknik penyajian karya ilmiah harus memperhatikan:
Segi kerapian dan kebersihan.
Tata letak (layout) unsur-unsur dalam format karya ilmiah, misalnya halaman muka (cover), halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka dan lain-lain.
Standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, misalnya standar penulisan kutipan, catatan kaki (foot note), daftar pustaka & penggunaan Bahasa Indonesia sesuai EYD.

Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar